Tuhan sudah memberikan porsi jodoh, rezeki dan musibah kepada tiap tiap manusia secara merata dan berbeda - beda, saya yakin itu. Kebahagiaan pun juga telah dibagi - bagi, tapi masih ada juga manusia yang belum bisa merasakan kebahagiaan.
Diskusi yang cukup panjang dengan dosen sekaligus mentor saya, kami menyimpulkan bahwa mereka yg tidak merasakan bahagia adalah : manusia yang tidak mengambil jatahnya sendiri.
Sebelum manusia diutus ke bumi, kira - kira Tuhan telah memberikan "Job Desc." diberikan bekal juga berupa skill, passion,Dll. Setiap manusia punya jalur sendiri-sendiri, ibarat orang berjualan masing - masing diberikan lapak sendiri-sendiri pula.
Tapi setelah menjalani kehidupan dunia, seringnya orang merasa tidak puas dg yang didapat lantas latah mengikuti kehidupan orang lain. Disinilah letak kebahagiaan itu sering diacuhkan.
Contoh : sebut saja Deddy punya passion di musik tapi belum mencapai apa yang diinginkan, lalu susanta punya passion di internet marketing dan dia sukses mampu dapatkan apa yang dia mau. Deddy yang ngiler dengan pencapaian Susanta tersebut pun mengekor. Deddy menjalani kehidupan si Susanta dengan harapan bisa se sukses Susanta walaupun dia tidak punya passion di Internet marketing.
Mungkin awalnya deddy merasa enjoy dengan pencapaian - pencapaian seperti Susanta. Tapi, lama kelamaan deddy pasti jenuh karena dia hidup bukan pada tempat yang semestinya.
Disitulah kebahagiaannya mulai hilang, di lapak Susanta dia jenuh dan di lapaknya sendiri dia nampak juga enggan.
Ilustrasi diatas hanya perumpamaan dan tidak semua orang seperti itu. Hanya sekali lagi saya sampaikan daripada kita lelah menjalani kehidupan orang lain, mengapa kita tidak optimalkan saja di kehidupan kita sendiri?
Soal sukses, itu juga masing - masing. Jika kita lihat orang lain sukses dan diri kita belum sukses berarti kita masih harus berjuang. Jangan sampai silau dengan kesuksesan orang lain hingga kita meninggalkan lapak kita ke lapak orang lain dengan maksud agar mendapat kebahagiaan seperti yang didapatkan orang lain.
Padahal di lapak kita sendiri pun bisa mendapatkan kebahagiaan. Hanya saja itu kewenangan Tuhan tentang kapan itu kebahagiaan diberikan kepada kita. Jangan sampai ketika kita sedang menjalani kehidupan orang lain, segala jatah kita sendiri ditarik kembali oleh Tuhan. Sehingga di lapak orang lain kebahagiaan yang kita dapatkan tidak maksimal, dan di lapak sendiri kita tidak mendapat apa - apa.
Mari jadi diri sendiri, lepaskan topeng yang kita pakai saat ini.