Cita - Cita Saya, Guru. It's real, bukan hoax. Hehe.. Itulah kenapa saya masuk Fakultas Keguruan ketika menapaki perguruan tinggi.
Mengapa saya punya cita - cita menjadi guru? Karena saya ingin mengubah pola pikir anak didik saya nanti dengan acuan pola pikir anak jaman sekarang yang statis dan pesimis, kebanyakan dari anak - anak menjadi apatis karena lingkungan yang mulai mengajari sikap egois.
Haruskah guru? Entahlah. Yang pasti saya agak galau lantaran nilai saya yang dibawah rata - rata. Saya berfikir bisakah saya menjadi guru dengan IPK yang kira-kira dibawah 3?
Saya agak bandel ketika menginjak semester 4 sampai saat ini hampir lulus. Jarang masuk kuliah karena saya mementingkan passion saya di bidang musik. Ya, meskipun sekitar belasan nilai C bakal mendekorasi transkrip nilai saya namun saya tidak menyesal dengan apa yang telah saya lakukan.
Karena puncaknya pada tahun 2013 saya bisa menembus ajang prestisius tingkat nasional yakni Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional yang digelar di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Info lebih lanjut,
Baca : DEDDY SUSANTA MENGIKUTI PEKAN ILMIAH MAHASISWA NASIONAL (PIMNAS) MATARAM 2013
Inti penelitian saya beserta tim pastinya masih ada kaitan dengan musik.
Lalu pada awal tahun 2014, hobi saya menulis lagu berujung dengan interview di Radio Istakalisa FM Yogyakarta ,
BACA : DEDDY SUSANTA LIVE INTERVIEW DI RADIO ISTAKALISA FM YOGYAKARTA
Dari kedua peristiwa diatas, semakin menguatkan saya untuk terus mengembangkan potensi saya dan saya mau mimpi-mimpi atas passion utama saya di bidang musik ini tergapai. Agar dunia tahu, ada sesuatu yang bersinar di kaki bukit pedalaman GunungKidul tempat saya dibesarkan kini.
Dan demi passion saya tersebut, berbagai cara saya lakukan demi memenuhi part by part di setiap jengkal area yang berkaitan dengan musik. Sampai saat ini saya korbankan waktu skripsi karena saya berfikir, kalau tidak sekarang lalu kapan?
Pondasi telah saya bangun. Membangun jaringan persahabatan di dunia maya. Menanam jalinan jalinan penghubung karya saya agar sampai ke telinga mereka. Mencari uang, demi melengkapi alat - alat saya yang saat ini saya gunakan agar kedepannya karya karya saya lebih patut dinikmati.
Banyak sekali hal yang orang-orang tidak tahu, namun kebanyakan orang yang pura pura tahu dan memvonis saya tanpa mereka sadari bahwa masih banyak yang saya simpan rapat di dalam kalbu.
Harusnya mereka tidak perlu khawatir, karena semuanya telah saya fikirkan kemungkinan-kemungkinan yang mungkin bisa buat saya berjaya atau hancurkan saya seperti ledakan nuklir.
Saya tidak akan berhenti.
Kendati musik adalah hal utama bagi saya, kembali ke topik awal bahwa saya ingin menjadi guru. Ingin dekat dengan anak-anak dan merubah paradigma mereka tentang Menuntut ilmu.
Nampaknya artikel ini terlalu panjang, pembaca.hehe.. Kita lanjutkan di artikel berikutnya.